Tokoh-tokoh Dunia Dengan Keterbatasan Fisik
Apa yang kamu akan lakukan ketika kamu merasa memiliki
kekurangan dan hambatan dalam kehidupan? Akankah kamu berhenti melakukan apa
saja dan lantas menyerah?
Jangan sampai kamu melakukan hal tersebut ya. Kekurangan
dan keterbatasan bukanlah akhir dari segalanya. Sejarah mencatat nama tokoh-tokoh
dunia yang meski memiliki kekurangan fisik dan berbagai keterbatasan dalam
hidupnya namun mampu unggul dan menjadi orang yang dikenang sepanjang masa oleh
karena jasa dan kemampuannya. Mereka pernah gagal, namun mereka tak pernah
mengenal kata menyerah dan terus berusaha dalam berbagai kekurangan yang mereka
miliki.
Pada artikel kali ini,Mago akan menampilkan
kepada kamu beberapa tokoh besar dunia yang memiliki kekurangan dan
keterbatasan dalam hidupnya. Semoga artikel ini dapat menginspirasi sekaligus
sebagai penyemangat kamu dalam menghadapi berbagai halangan.
1. Stevie Wonder
Dunia mengenal Stevie Wonder sebagai musisi legenda yang memiliki
keterbatasan fisik. Ya, Stevie Wonder adalah penyandang cacat mata. Ia dilahirkan secara prematur di Saginaw,
Michigan 13 Mei 1950 dari seorang ibu bernama Lula Mae
Hardaway. Ada kemungkinan ia
mendapatkan terlalu banyak oksigen dalam inkubatornya, dan hal ini menyebabkan
kebutaan. Kebutaan yang ia alami terletak pada saraf matanya, sehingga ia tidak
akan mampu lagi melihat seperti orang normal. Ibunya mengajarkan anak-anaknya yang lain untuk memperlakukan
Stevie seperti orang lain yang normal, tidak mengejek atau membantunya terlalu
banyak. Ia mulai belajar menyanyi dan memainkan alat musik di gereja sejak usia
dini, terutama piano, conga dan harmonika. Dari sinilah bakat Stevie Wonder
mulai terasah.
Stevie Wonder adalah nama panggung dari Stevland Morris, bakat yang ia asah sedari dini membuatnya
menjadi seorang penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan aktivis sosial dari Amerika
Serikat. Ia telah merekam lebih
dari 30 lagu hits, memenangkan 21 Penghargaan Grammy yang mana adalah sebuah rekor untuk
artis solo dan juga satu untuk lifetime
achievement, ia telah memenangkan sebuah piala Oscar untuk Lagu Terbaik dan masuk ke Rock and Roll
dan Songwriters Halls of fame. Suatu penghargaan yang sangat
bergengsi bagi musisi di US.
2. Stephen
Hawking
Stephen
William Hawking adalah seorang ahli fisika teoritis, seorang professor dalam
bidang matematika di Universitas Cambridge. Ia dikenal oleh dunia berkat
sumbangan pemikirannya di bidang fisika kuantum. Ialah yang memperkenalkan
teori-teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking.
Tulisan ilmiahnya yang berjudul A Brief
History of Time tercantum selama 237 minggu berturut-turut di Sunday Times,
sebuah surat kabar bergengsi di London.
Stephen
Hawking lahir di Oxford, Britania Raya pada 8 Januari 1942. Ia adalah anak dari
seorang biolog, Dr. Frank Hawking dan Isobel
Hawking. Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru
matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika
di universitas. Ayahnya pun ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford
tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu mempelajari ilmu pengetahuan alam.
Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika.
Cobaan menimpa dirinya ketika ia
bersekolah di Cambridge, gejala sklerosis
lateral amiotrofik (ALS), sebuah penyakit saraf yang menyerang neuron yang mengendalikan otot
lurik yang membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya
mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri.
Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang
mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama
sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking
menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan
melalui sebuah voice
synthesizer. Dalam keadaannya yang serba terbatas, ia mampu terus berkarya
dan mengemukakan teorinya dalam bidang fisika.
3. Helen Keller
Sosok Helen Keller tak asing lagi di telinga remaja dan dewasa. Helen Keller adalah seorang yang mampu menginspirasi banyak orang di dunia. Helen Keller menunjukan bahwa kekurangan yang ia memiliki tak membuatnya menjadi orang yang bergantung pada orang lain.
Helen Keller lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Di usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang
menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar. Pada usia 7 tahun,orang
tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi dan mentor Hellen. Dengan tekun,
Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen
berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh
dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat
Braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe
College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. Annie menemani Hellen untuk membacakan
buku pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille. Hanya
4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.
Kegigihannya untuk belajar dan
terus belajar membuat ia menjadi seorang penulis,
aktivis politik dan dosen Amerika. Ia menjadi pemenang dari Honorary University
Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions
Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar. Ia
menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan
The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille),
yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke
39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk
orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan
American Foundation for the Overseas Blind.
4. Ludwig van Beethoven
Dunia mencatat Ludwig van Beethoven sebagai
komposer terbaik setelah Wolfgang Amadeus Mozart. Ludwig van Beethoven lahir di
Bonn 17 Desember 1770 dalam
sebuah keluarga musisi. Kakeknya, Ludwig Louis van Beethoven bertugas sebagai
penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya seorang penyanyi tenor untuk pangeran
Bonn. Hal itu membuat ibunya yang bernama Maria Magdalena memaksa Beethoven
berlatih paino selama berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak
ajaib' seperti Mozart.
Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan
Mozart pada usia yang sama.
Pada usia 31 tahun, Beethoven mulai menjadi
tuli. Beethoven menjadi sepenuhnya tuli pada usia 47 tahun, yang membuatnya tak
dapat mendengar suara lagi. Namun tuli yang ia derita tak membuatnya berhenti
menggubah lagu. Ia terus menggubah lagu dengan cara membayangkan musik-musik
mengalun dalam pikirannya. Justru ketika
ia menjadi tuli inilah karya-karya terbesarnya Beethoven buat ciptakan.
Beberapa karya terbaik Ludwig van Beethoven ialah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu
piano Für Elise.
5. Albert Einstein
Siapa yang tak mengenal sosok eksentrik ini? Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya.
Albert Einstein sempat dianggap sebagai murid bodoh yang lambat dalam menyerap pelajaran. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Menderita berbagai kelainan saat kecil tak membuat Einstein muda lantas menyerah. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Hal yang membuat Einstein terus belajar hingga dikenal sebagai ilmuwan terbesar abad 20.
Itu dia tokoh-tokoh dunia yang walaupun mereka memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka mampu bangkit dan terus berkarya dan berprestasi di dunia. Ini menjadi motivasi bagi kita yang diberi oleh Tuhan kesempurnaan pada fisik. Kita harus rajin-rajin bersyukur dan mengasah kemampuan kita agar dapat berprestasi dan membanggakan agama, keluarga dan bangsa. Semangat!
Sumber: Wikipedia, Google
(al)