Asa Psikopat: Gila Meracau
oleh: Gianti Dewi Permatasari (@giantidp on Twitter)
Asa yang Tuhan anugerahkan pada dia itu amat menyiksa
Memantikan api dalam onggokan gletser
Kata orang, asa itu akan menjadi awan yg melindungi bumi
dari jahanamnya api surya
Bagi dia asa itu hanya membutakan jantung menulikan benang
neuron, walaupun yaaa aku akui Tuhan... memang asa itu mengembangkan dada
Dia yang asa nya mulai menggema berontak ingin menggeliatkan indahnya, harus tetap membunuh dentingan asa
itu agar tetap bisu, namun tetap menyuarakan nada kasih dalam ketulian
Sungguh kotak melodi ini sudah tua dan terlalu renta untuk
membendung suara asa yang terlampau indah didengar jiwa itu
Tapi dia terlalu naif untuk menggenderangkan melodi itu pada
dia yang lain,
Kenaifan itu hanya tersentuh oleh Tuhan, karena hanya Tuhan
dengan ke-Maha-Kuasaan-Nya lah yang dapat mendengar tanpa berkata. Membiarkan
jiwa tetap datar tenang tak beriak dan mempertahankan kecantikan rahasia tetap
terjaga.
Aaaaah Tuhan, andai dia cukup berani melahirkan asa itu
lewat mulutnya, pasti otaknya telah melayang tanpa beban
Andaikan telinga mereka membatu mati rasa, aku pastikan asa
itu akan terbit, agar mulutnya puas meracau tanpa mengundang kornea mereka
tertuju padanya.
Gianti Dewi Permatasari
Purwakarta, 1 Oktober 2012