Artikel:
Menilai Keberhasilan Panitia Penyelenggara Perpisahan Informal 2013
Suksesnya
suatu acara enggak lepas dari peran sang penyelenggara dalam mengatur rinci
pelaksanaan kegiatan. Bisa dibilang penyelenggara dalam bentuknya sebagai
panitia adalah tulang punggung acara dan punya peran yang penting banget dalam
suatu acara. Tanpa adanya panitia, enggak mungkin tuh suatu acara bisa berjalan
tertib dan terorganisir sesuai jadwal.
Berkaitan
dengan tugas sebagai penyelenggara acara, acungan 4 jempol pantas ditujukan
kepada Pengurus OSIS SMAN 1 Purwakarta. Di Perpisahan Informal 2013 yang
diadakan 29 April lalu memperlihatkan bagaimana kinerja panitia penyelenggara
-- dalam hal ini Pengurus OSIS -- dalam menyelenggarakan suatu acara. Daaan
dengan banyaknya pujian serta rasa salut selepas kegiatan ini berakhir memang menunjukan
bahwa kerja keras mereka mempersiapkan acara berakhir dengan sukses seiring
berbagai respon positif atas kegiatan ini. Salut deh.
Sebenarnya
apa saja sih keberhasilan Pengurus OSIS di acara ini? Well, Mago bakal kasih beberapa poin penting kegiatan yang
menunjukan keberhasilan Pengurus OSIS dalam menyelenggarakan Perpisahan
Informal 2013. Etapi, di rubrik ini Mago mau kritis ah. Mago mau memuji
sekaligus ikut memberi masukan kepada Pengurus OSIS Smansa. Yaa supaya lebih
baik lagi di kegiatan yang akan datang. Mari menilai!
Kertas
Harapan yang Dibawa Merpati Terbang
![]() |
Nerbangin merpati |
Kita
mulai dari awal acara ya. Hal positif pertama yang bisa Mago sebutkan adalah
ide panitia untuk menyuruh seluruh siswa kelas 12 menuliskan harapannya dalam
sebuah kertas. Rasa antusias peserta yang mesti dibangun dari awal adalah hal
yang penting. Dan dengan ide penulisan harapan ini, Mago rasa, panitia
membangunnya dengan cukup sukses. Keren.
Enggak
hanya sampai di situ, kertas harapan yang tadi sudah ditulis ternyata masih ada
kelanjutannya. Di jelang akhir acara kertas harapan seluruh kelas 12
diterbangkan oleh burung merpati yang sudah disiapkan panitia. Di sini panitia
menyisipkan makna filosofis bahwa dengan diterbangkannya kertas harapan oleh
burung merpati, mudah-mudahan harapan kelas 12 bisa tercapai setinggi-tingginya
hingga menembus langit. Dobel keren.
Dekorasi
Nama-nama Kelas
![]() |
Logo kelas 12 IPS 1 |
Dekorasi
unik jadi salah satu hal yang menarik di Perpisahan Informal 2013. Panitia
membuat sebuah tali yang memanjang dari gedung timur dan barat. Tali yang
terbentang itu digantungkan desain logo nama masing-masing kelas. Ide kreatif
ini membuat tempat kegiatan semakin ramai dan menjadi nilai tambah pada
dekorasi kegiatan ini.
Meski
demikian, Mago rasa dari ide kreatif ini panitia bisa melakukan yang lebih baik
lagi. Misalnya, panitia bisa menampilkan logonya dalam ukuran yang lebih besar.
Selain itu, penempatan logo kelas harus lebih menyolok dan dipasang di berbagai
tempat agar dekorasi menjadi lebih meriah.
Panggung
Segede Gaban
![]() |
Segede gabaaaaan |
Tata
panggung yang maksimal tentu mendukung penampilan yang dibawakan oleh para
penampil. Panggung besar enggak cuma menjadikan ruang gerak yang menjadi
leluasa, tetapi juga bisa menampung banyak orang dalam satu penampilan. Ini
penting sekali untuk perpisahan ini yang kadang penampilnya membawa pasukan ke
atas panggung. Hehe.
Panitia
tentu paham banget deh dengan ini. Makanya acara kemarin panitia berusaha
menggunakan panggung segede gaban untuk mengakomodasi hal tersebut. Panggung
lebar, goyang pun maksimal. Ahey!
Kesigapan
di Tengah Acara
![]() |
Side Bridge in action! |
Di
tengah-tengah kegiatan perpisahan kemarin, sempat muncul sedikit masalah ketika
kelas 12 IPS 1 yang sudah tiba jadwal pentasnya masih belum siap untuk tampil.
Sedikit adu argumen terjadi ketika kelas 12 IPS menyuruh untuk memajukan jadwal
tampil kelas sesudah mereka. Tapiiii, masalahnya kelas selanjutnya juga belum
siap. Lah, ini gimana dooong?
Di
sini terlihat kesigapan panitia dalam mencari jalan keluar permasalahan. Solusi
yang mereka lakukan adalah menampilkan band Side Bridge sebagai penampil dadakan
hari itu. Untungnya, Side Bridge siap mengisi kekosongan jadwal dan mencegah
acara jadi sepi. Poin plusnya lagi, acara tetap meriah karena kelas 11 turun ke
lapangan menonton band yang memang personilnya berasal dari kelas 11 itu.
Fiuuuh, untung aja ada Side Bridge.
Film
Dokumenter yang Menghibur
![]() |
Nonton bareng film dokumenter |
Setelah
acara pelepasan merpati, sebuah kejutan diberikan panitia kepada kelas 12 dalam
bentuk film dokumenter yang ditayangkan di hampir penghujung acara. Film
berdurasi singkat itu dibuat oleh Sekbid Dokumentasi OSIS SMAN 1 Purwakarta.
Meski
secara teknis film yang dibuat masih memiliki kekurangan, namun isi dari film
ini punya makna mendalam buat kelas 12 yang menonton. Di film ini, panitia
berusaha menampilkan hal apa yang lekat kaitannya dengan dunia sekolahnya
remaja, dari mulai nyontek, pelajaran yang gak disukai, sampai percintaan.
Pesan-pesan dan kesan guru selama mengajar juga ditampilkan bergantian di film
ini. Di akhir film, diputar foto-foto masa kelas 10 yang membuat penonton
histeris melihat wajahnya yang masih imut-imut hehe. Kejutan yang manis buat
kelas 12.
Kejutan
Guru-guru Smansa
![]() |
Kejutan dari guru-guru |
Kejutan
dari panitia terus berlanjut. Ketika selesai pemutaran film dokumenter, musik
tiba-tiba berhenti dan muncul guru-guru dari arah belakang sambil bernyanyi dan
membawa serangkaian tulisan sebagai ucapan selamat jalan sekaligus mendo’akan
kelas 12. Sesudah lagu dinyanyikan, Ibu Tintin kemudian membacakan puisi
sebagai penyemangat bagi kelas 12 yang akan melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi.
Kejutan
yang dilakukan panitia ini ditempatkan pada waktu yang pas. Ketika siswa sedang
serius menunggu kelanjutan film yang tiba-tiba berhenti, tiba-tiba dari sudut
yang enggak terlihat didatangkan ibu dan bapak guru. Penempatan waktu ini keren
banget, karena dengan demikian panitia menghilangkan jeda acara yang bisa bikin
suasana jadi canggung. Salut buat panitia.
Seperangkat
Sound System yang Sedikit Bermasalah
![]() |
Sound sempat diprotes sama kelas 12 IPA 1 |
Jika
ada nila setitik yang membuat kinerja panitia sedikit menurun adalah
seperangkat sound system dan operatornya yang kurang maksimal. Aspek yang Mago
cermati adalah ketidaksigapan operator dalam mempersiapkan alat musik. Sering
banget ketika akan tampil, para penampil menghabiskan banyak waktu untuk
menyiapkan peralatan musik mereka. Kadang ini membuat penonton bete karena
kepanasan.
Operator
juga kurang peka dalam mengontrol suara yang dihasilkan. Buktinya, ketika kelas
12 IPA 1 tampil, Brilyan mesti meminta operator untuk menaikan volume suara.
Hmm, harusnya operator sudah mesti tanggap bila suara yang dihasilkan ternyata
tidak cukup besar.
***
Kinerja
panitia patut diapresiasi. Mengorganisir suatu kegiatan enggak semudah yang
dibayangkan. Banyak hal yang mesti dipersiapkan dan itu butuh kerja keras semua
pihak yang bertanggung jawab. Maka, ketika hasil yang didapat adalah kesuksesan
menggelar acara, pihak pertama yang patut diberi ucapan selamat adalah panitia
penyelenggara. All hail to OSIS MPK
Smansa!
By the way, poin-poin di atas
cuma sebagian dari banyak kinerja bagus panitia di Perpisahan Informal 2013.
Masih banyak hal yang juga dipersiapkan panitia namun luput Mago bahas di sini.
Ada yang mau menambahkan? Atau punya pendapat sendiri? Silakan berpendapat di
kolom komentar di bawah ya!
*foto-foto
oleh Nadiya Adnani dan Shelda Iswara, fotografer Mago Magazine
**teks
oleh Albizia Akbar, tim redaksi Mago Magazine