Assalamu’alaikum Wr Wb,
Mago Readers.
Masih ingat acara memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW kemarin? Mago mau
mengulas kembali acara tersebut. Simak ya, Mago Readers!
Pada tanggal 26 Mei 2014, ekstrakulikuler Irema An-Nasyath SMANSA
mengadakan acara Memperingati Isra Mi’raj dengan tema “Dari Kegelapan Menuju
Kecerahan”. Tidak seperti biasanya, pada kesempatan ini acara dilaksanakan di Masjid
Agung Purwakarta. Acara ini dihadiri oleh siswa-siswi kelas 10 & 11 SMAN 1
Purwakarta, serta Ibu/Bapak Guru.
MC Acara Memperingati Isra Mi'raj |
Jam 07.45 WIB, MC membuka acara. Kali ini MC-nya Kang Ali dan Kang
Afif. Lalu mereka membacakan susunan acara. Yang pertama, adalah pembukaan
dengan membaca basmallah. Kedua, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan
saritilawahnya oleh Kang Asep dan Teh Qonita. Surat yang dibacakan adalah surat
Al-Isra ayat 1-4. Selanjutnya ada pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW oleh Teh
Citra dan kawan-kawan. Lalu, sambutan dari Kepala Sekolah. Dalam sambutannya,
Pak Gaos menyampaikan supaya kita dapat melaksanakan sunah-sunah Rasul SAW dengan
baik.
Teh Citra dkk membacakan sholawat Nabi Muhammad SAW |
Bapak Kepala Sekolah sedang memberikan sambutan |
Setelah itu, sampailah ke acara inti, yaitu tausyiah. Kali ini
panitia mengundang Ustadz Kamal untuk menyampaikan tausyiah. Dalam tausyiahnya,
Ustadz Kamal menyampaikan bahwa dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan tentang
masalah sholat. Tepuk tangan dan bersiul adalah salah satu ungkapan syukur
(sholatnya) orang-orang Yahudi. Naaah Mago Readers, ingat ya selaku umat muslim
kita tidak boleh bertepuk tangan atau bersiul. Ustadz juga sempat bertanya
kepada hadirin, “Lebih baik mana antara tidak pernah sholat dan tidak pernah
korupsi, apa selalu sholat tapi selalu korupsi?”. Ada hadirin yang menjawab
lebih baik tidak pernah sholat dan tidak pernah korupsi, ada juga yang menjawab
selalu sholat tapi selalu korupsi. Hayoo, kira-kira jawaban yang benar yang mana
Mago Readers? Ternyata menurut Ustadz Kamal, jawaban yang benar adalah “Selalu
sholat tapi selalu korupsi”. Kenapa? Karena sholat merupakan sarana untuk
merubah akhlak, dan orang yang sholat dijamin akhlaknya oleh Allah SWT. Jadi
masih ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Selain itu, Ustadz
menyampaikan bahwa dalam sholat ruku yang benar adalah diam sebentar baru
membaca bacaan ruku. Ustadz juga menyampaikan tentang kenapa Allah mendirikan
masjid. Terakhir, Ustadz mengajak kita untuk bermusahabah. Kita harus ingat pada kematian. Dan saat meninggal, tidak peduli
siapapun orang itu, makam akan menghimpit manusia karena
merupakan tugas dari Allah SWT. Setelah tausyiah, Ustadz memimpin do’a. Lalu
acara ditutup oleh MC.
Para ikhwan sedang mendengarkan tausyiah |
Begitulah acara memperingati Isra Mi’raj kemarin. Semoga
dengan diadakannya acara ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ketika Allah memberikan musibah, ingatlah itu supaya kita kembali kepada Allah
SWT. Percayalah Allah pasti memberikan rahmatnya bagi kita semua, aamiin!
Wassalamu’alaikum Wr Wb,
Mago Readers.
*Reportase ditulis oleh Lia Elita R, Tim Redaksi Mago Magazine
*Reportase ditulis oleh Lia Elita R, Tim Redaksi Mago Magazine