Wawancara: Ketua Panitia Pemilihan
Ketua OSIS Periode 2014-2015
Profil
Nama : Muhammad Hafidz
Kelas : 12 IPS 3
Twitter : @muhammadhafidz2
Mago : “Assalamu’alaikum, kami dari Mago izin mewawancara
Kang Hafidz sebagai Ketua Pelaksana Pemilihan Ketua OSIS Periode 2014-2015.
Boleh?”
“Wa’alaikumsalam, boleh.”
Mago : “Apa saja hal yang dipersiapkan untuk mengadakan
Pemilihan Ketua OSIS 2014-2015?”
“Hal-hal yang dipersiapkan sebenarnya banyak, karena
pemilihan Pengurus dan Ketua OSIS sendiri tidak lepas dari pemilihan Pengurus
OSIS terlebih dahulu. Dari proses pelaksanaan LKPD, tahap wawancara, LKPD tahap
2 sampai kemarin LKPDnya langsung. Itu salah satu rangkaian kegiatan yang kalau
bisa ada pemilihan ketua OSIS hari ini, awalnya berasal dari situ. Jadi
persiapannya banyak kalau harus disebutkan satu-satu.”
Mago : “Sejak kapan persiapan untuk kegiatan ini?
“Kira-kira persiapan ini langsung dilaksanakan sehabis
LOCA. Setelah LOCA, kita fokus ke regenerasi pegurus OSIS dan MPK.”
Mago : “Apa saja kesulitan yang dihadapi?”
“Tahun ini karena mungkin yang daftar jadi pengurus OSIS
banyak, salah satu kesulitan yang kita hadapi adalah untuk menyeleksi mereka,
karena penilaian kita masih terbatas jadi masih bingung menentukan keputusan
siapa saja yang harus masuk kepengurusan OSIS.”
Mago : “Kenapa nama acaranya “GEMPA” dan slogannya
“Mun teu nyoblos gempa nyaanan”?
“Untuk slogan sebenarnya Akang bebasin ke Ketua
Koordinator. Artinya untuk “GEMPA” mereka yang urus. Di sini Akang Ketua
Panitia, tapi Ketua Pelaksana untuk kegiatan hari ini kan Ari, ketua MPK yang
baru. Nah Akang bebasin ke mereka, ternyata muncul beberapa opsi dan salah
satunya “GEMPA” itu.”
Mago : “Ini kan bisa dibilang kegiatan terakhir yang diurus
Kang Hafidz, kesan dan pesan Akang apa dan harapan untuk kedepannya apa?”
“Kesan dan pesan, sebenarnya untuk hari ini Akang juga ngga
nyangka karena akang rasa baru kemarin menjabat sebagai MPK dan sekarang sudah
ngga lagi. Yaa ada lah rasa kehilangan karena kita udah nyaman di OSIS-MPK.
Untuk harapan kedepannya, Akang pengen mereka lebih baik lagi tapi satu prinsip
Akang, sampai kapanpun mereka ngga bakal bisa nyamain kita karena mereka punya
tantangan sendiri, rintangan sendiri dan mereka punya cita-cita sendiri, ngga
sama kaya kita.”
Mago : “Ya, sekian dari Mago. Terima kasih Kang, maaf
mengganggu. Wassalamu’alaikum.”
“Wa’alaikumsalam, iya ngga apa-apa.”
*Wawancara oleh Balqis Khania (@balqiskhn),
Tim Redaksi Mago Magazine
**Foto diambil oleh Indri Septiani (@indri_sept),
Fotografer Mago Magazine