Artikel:
Pemuda di Empat Musim
Halo Mago Readers!
Artikel
kali ini membahas tentang hari paling bersejarah buat pemuda-pemudi di Indonesia.
Yup, teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan tanggal 28 Oktober. Hari tersebut
adalah hari penting buat kita semua
sebagai penerus generasi muda bangsa Indonesia.
Kenapa tanggal 28 oktober itu penting? Jawabannya,
pertama tanggal 28 oktober ini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda di mana
pada hari tersebut kita mengenang jasa para pemuda-pemudi yang berjuang
memerdekakan Indonesia. Kedua, hari tersebut dijadikan sebagai flashback buat
kita. Kok jadi flashback? Maksudnya, pada peringatan Sumpah Pemuda kita diminta
untuk ikut merasakan perjuangan mereka merebut Indonesia dari tangan para
penjajah. Eits! Merasakan di sini maksudnya bukan ikut-ikutan perang
memerdekakan Indonesia. Merasakan di sini adalah kita terinspirasi oleh
semangat mereka yang begitu berkobar-kobar. Jadi, peristiwa Sumpah Pemuda ini
perlu dijadikan inspirasi buat kita semua.
Namun,
ada sesuatu yang terjadi dibalik tanggal 28 Oktober ini lho! Ternyata, seiring
perkembangan zaman, keadaan para pemuda-pemudi Indonesia ini tidaklah selalu
seperti pemuda pada saat 28 Oktober 1945.
Yuk, kita bandingkan keadaan pemuda-pemudi
dulu dan sekarang. Bagaimana cara membandingkannya? Begini nih, keadaaan
pemuda-pemudi itu diibaratkan 4 musim yang ada di bumi. Apa saja 4 musim itu?
Pertama
adalah musim panas. Kalian tahu kan musim panas itu kayak gimana? Udah panasnya
di atas 37°c. Nggak kebayang deh kalau musim panas. Pasti identik
dengan cucuran keringat. Nah, keadaan musim panas ini menggambar keadaan
pemuda-pemudi dulu. Eh, tapi bukan berarti
mereka itu pada kepanasan. Yang panas di sini adalah semangat mereka. Semangat
mereka itu seperti api yang berkobar-kobar. Tentu saja, api itu panas. Nah,
panasnya semangat mereka itulah yang membakar mereka, sehingga mereka terus
berjuang memerdekakan Indonesia.
Berikutnya adalah musim gugur. Musim gugur memang
nggak terjadi di Indonesia. Tapi, Mago Readers pastinya tahu gimana keadaan
musim gugur. Banyak daun-daun dan tumbuhan berguguran pada musim tersebut. Nah,
keadaan pemuda zaman sekarang, semangat mereka berguguran. Pergaulan bebas,
gengsi dan pengaruh budaya luar membuat pemuda-pemudi zaman sekarang tidak
mengindahkan arti penting Sumpah Pemuda. Banyak pemuda-pemudi gagal dalam
membawa nama baik bangsa. Narkoba, seks bebas, tawuran, menjadi masalah utama
dikalangan pemuda-pemudi. Zaman sekarang pun udah nggak peduli lagi dengan kebudayaan Indonesia. Bicara
saja sudah pakai bahasa slang Inggris Amerika atau bahasa-bahasa kasar negara
lain. Bahkan berbicara bahasa Indonesia dengan baik saja udah jarang didengar. Yang
begitu saja sudah jarang, bagaimana dengan yang sudah bergaya kebudayaan asli
Indonesia? Justru jarang sekali pemuda-pemudi yang mencintai kebudayaan asli
Indonesia.
Musim yang ketiga
adalah musim dingin. Memang musim gugur
merupakan peralihan atau awal musim dingin. Keadaan musim dingin di
indonesia memang hanya terjadi pada musim hujan. Namun kalian bisa bayangkan
bahwa pada musim dingin lebih dingin dari musim hujan. Nah, musim dingin ini
juga menggambarkan keadaan pemuda-pemudi zaman sekarang. Pemuda-pemudi bersikap
dingin terhadap keadaan. Bersikap dingin, maksudnya? Kalian tahu orang yang sedang
kesal atau dendam terhadap sesuatu, pasti bersikap dingin, cuek, benci, dan
lain-lain. Nah sikap itulah yang banyak dialami pemuda-pemudi zaman sekarang. Mereka
malas berbuat sesuatu yang positif karena saking cueknya. Akhirnya, ya itu
tadi. Mereka mencari pelarian ke pergaulan bebas.
Musim gugur dan musim dingin itu cukup
menggambarkan keadaan buruk
pemuda-pemudi sekarang. Tapi, kabar gembira untuk kita semua. Kini datang musim
semi. Pada musim semi, banyak bunga-bunga indah bermekaran. Musim semi juga
disebut musim cantik. Musim yang banyak warnanya. Keadaan pemuda-pemudi ini
diibaratkan sebagai bunga yang bermekaran. Semangat pemuda-pemudi mulai
bermekaran menghasilkan bunga yang indah. Pemuda-pemudi sekarang pun semakin
kreaktif. Contoh yang menjadi bukti mekarnya semangat mereka adalah sekarang
banyak anak muda yang mengaransemen lagu-lagu tradisional, sehingga banyak juga
yang menyukai musik tradisional Indonesia. Selain itu, banyak anak muda yang
sudah menyukai batik karena motif batik kali ini diaplikasikan kepada baju kaos,
dress, rok, dan lain-lain. Masih banyak kemajuan yang dihasilkan dari mereka
yang berprestasi membanggakan bangsa indonesia.
Dari keempat musim tersebut, musim mana yang akan
kalian pilih? Jangan dilihat dari keadaan musimnya, tetapi lihat dari
penggambaran keadaan pemuda-pemudinya. Pastinya
kalian nggak akan memilih musim gugur dan musim dingin, kan? Maka dari itu, yuk
mulai dari sekarang kita berjuang memajukan Indonesia! Tidak perlu jadi
pahlawan. Tekun belajar, budayakan kepribadian bangsa dan raih cita-cita yang
baik. Walaupun kita tidak jadi orang besar, tapi ketekunan kita, kesuksesan
kita sudah menjadi pendukung negara Indonesia menjadi lebih baik dan maju.
*ditulis
oleh Yunita Arinta, Tim Redaksi Mago Magazine