Wawancara:
Robie, Penanggung Jawab Retbivent 2015
Mago : “Halo kak, apa kabar?
Kita dari Mago, mau nanya-nanya seputar event ini, boleh?”
“Baik alhamdulillah,
iya boleh boleh.”
Mago : “Bisa tolong dijelasin
ga Retbivent itu apa sih?”
“Sebelumnya
saya perkenalkan diri dulu ya. Nama saya Robie, saya sebagai Ketua Perkumpulan
Mahasiswa Telkom University Purwakarta dan Penanggung Jawab dari Retbivent ini.
Saya juga alumni Smansa, Smansa 2012. Retbivent itu singkatan dari Revolution
of TETA Big Event yang merupakan event pertama dari kami (mahasiswa Telkom
University Purwakarta), yang terdiri dari beberapa rangkaian acara.”
Mago : “Apa aja nih kak rangkaian
acaranya?”
“Retbivent
itu ada beberapa acara, dirangkaikan dengan sosialisasi kampus. Pertama Teta
Goes To School, itu sosialisasi Telkom University ke sekolah-sekolah. Lalu
Kompetisi Futsal ini, ada juga Kompetisi Fotografi, yang terakhir itu kita
mengadakan Try Out SMB Telkom University sama Seminar Kepemudaan. Ini sih akan
dijadikan agenda tahunan ke depan.”
Mago : “Ooh gitu. Kira-kira tahun depan
rangkaian acaranya bakal sama atau bakal ada perubahan?”
“Kalau
rangkaian acara tiap tahun pasti ada evaluasi ya setelah ini. Awalnya kita
futsal nggak menargetkan sebanyak ini, hanya menargetkan 15 tapi melihat
pendaftar hari ini bahkan ada yang waiting list ada yang sebagainya berarti
antusiasme siswa di Purwakarta ternyata cukup besar gitu, ya berarti futsal
kita teruskan. Pun lomba-lomba lainnya, dan kita evaluasi terus lomba-lomba
yang lainnya ntar apa gitu. Kombinasi antara Telkom University bisa bermanfaat
di Purwakarta, siswa-siswa di Purwakartapun bisa mendapatkan dampak dari kami.”
Mago : “Berapa lama persiapan
Retbivent ini?”
“Untuk
persiapan secara teknis mungkin ga berlangsung lama, setelah kami beres UAS aja
itu sekitar pertengahan Desember. Tapi untuk persiapan pembentukan panitia itu
sudah dari bulan November.”
Mago : “Seluruh anak TETA
Telkom terlibat apa hanya sebagian aja?”
“Gak
semua, panitia inti ini tuh hanya mahasiswa TETA Telkom angkatan 2013 dan 2014
saja, jadi untuk angkatan 2012 kita sebagai pemantau aja. Kalo untuk mahasiswa angkatan
2011 itu sebagai pembina aja.”
Mago : “Ada kendala yang
dialami ga selama persiapan?”
“Pasti
ada ya kalo kendala, mulai dari persiapan ketika kita di Bandung. Kendala yang
paling utama sih kita kan beda-beda jurusan, jadi kendalanya untuk menyatukan
panitia. Terus persiapan acara ini kan di Purwakarta sementara kita di Bandung,
untuk koordinasi ke Purwakarta ini sedikit bermasalah. Seperti sekarang semua
orang ada di Purwakarta ternyata ada beberapa hal yang harus dilaukan di
Bandung. Lalu kendala koordinasi dengam pihak King, atau TO Seminar kan kita
melibatkan Pemda karena kita di Balai Yudhistira, itupun sempat mengalami kendala
di awal. Tapi Alhamdulillah seiring berjalannya waktu semuanya bisa teratasi.”
Mago : “Okeoke. Boleh tau gak cari sponsornya susah
apa gampang?”
“Kayaknya
ini masalah klasik semua acara ya, hehe sponsor. Yang saya alami malah lebih
gampang cari sponsor ketika SMA daripada ketika kuliah. Sponsor susah ya susah
sih, makanya kita ngejar sponsor lebih ke arah barang bukan uang, jadi kita
lebih ke arah minta diskon gitu. Misalnya King, kita lebih ke arah minta ke
mereka gimana acara kita di sini tersupport semua tapi dengan harga yaa yang
dipotonglah. Lalu misal nanti TO Seminar, kita sponsor biar snacknya bagus dari
Kartika Sari, langsung kita minta potongan ke Kartika Sari, gitu. Lalu, Pocari
Sweat. Jadi kita nyiasatinnya langsung ke bentuk barang gitu, soalnya itu
peluang untuk tercapainya lebih besar.”
Mago : “Banyak mungut biaya gak
Kak dari peserta?”
“Ada
biaya pendaftaran untuk futsal, photografi dan TO. Tapi kami pastikan biaya
pendaftaran itu setara dengan apa yang akan mereka dapatkan. Misal, kompetisi
futsal ini hadiahnya gak sedikit gitu, Juara 1 itu Rp.1.500.000. Jadi kami rasa
hadiahnyapun setara. Photografipun dengan pendaftaran 30.000 bisa mendapatkan
500.000. Lalu pembayaran berikutnya itu TO & Seminar satu paket itu 20.000
aja, tapi TO yang kita laksanakanpun itu khusus jalur beasiswa/JPU. Nah kita
mengarahkan ke arah sana, supaya Purwakarta kuota untuk mendapatkan beasiswanya
lebih banyak. Siangnya kita sambung dengan Seminar Kepemudaan, pengisinyapun
bukan orang sembarangan gitu, pertama ada Presiden Mahasiswanya, kedua ada
alumni Forum Indonesia Muda sama Ketua Himpunan Teknik Fisika. Jadi emang
orang-orang kompeten yang kita adakan. Saya rasa dengan begitu, itu sangat
terbayarkanlah.”
Mago : “Harapan kakak sebagai
Penanggung Jawab dengan diadakannya Retbivent ini apa?”
“Kalau
harapan saya mungkin kembali ke tujuan awal ketika saya ngegagas dengan Ketua
Panitia (Ardella). Goes To School itukan setiap tahun ada, tapi waktu itu saya
merasa “masa sih gini-gini aja” bisa ga kita script dampaknya lebih diperluas.
Kita ga sosialiasi aja. Kalau sosialisasi aja lebih ke arah kepentingan kampus
doang ya. Kita tuh pingin kita ada di sini dengan tagline kami “Telkom
University Juara, Purwakarta Digjaya” kita sinkronkan, okelah Telkom University
dateng ke sini tapi bukan cuma untuk sosialisasi kampus untuk mendaftar ke
Telkom. Tapi kita juga dateng ke sini untuk memotivasi temen-temen di
bidang-bidang lainnya, gitu. Contohnya Kompetisi Futsal ini. Termasuk seminar
yang kita adakanpun, kalau bulan-bulan ini kebanyakan seminar tentang motivasi
ya, seminar yang kami adakan besokpun kami rubah sedikit konsepnya jadi seminar
kepemudaan. Kenapa? Supaya sedikit berbeda. Jadi nanti yang dibahas bukan
bagaimana motivasi teman-teman untuk kuliah tapi teman-teman akan dibukakan
pikirannya tentang apa itu sih mahasiswa, jadi apa yang perlu teman-teman
siapkan ketika masuk ke kampus nanti. Intinya kita ingin memberikan manfaat
ketika kita datang ke Purwakarta ini, gitu.”
Mago : Oke deeeh, makasih
banyak ya kak udah nyediain waktunya buat di wawancara. Semoga eventnya sukses!
*Wawancara oleh Lia Elita (@LiaElro), Tim
Redaksi Mago Magazine