Wawancara:
Fachri Fauzan, Ketua Panitia Edufest 2015 #EdufestDay1
Profil
Nama : Fachri Fauzan (Mahasiswa FTTM ITB 2013)
Twitter : @aghniyyah
Mago : “Siang kak, kami dari Mago mau nanya-nanya seputar Edufest 2015 ke kakak sebagai Ketua Panitia, boleh ya?”
Nama : Fachri Fauzan (Mahasiswa FTTM ITB 2013)
Twitter : @aghniyyah
Mago : “Siang kak, kami dari Mago mau nanya-nanya seputar Edufest 2015 ke kakak sebagai Ketua Panitia, boleh ya?”
“Siang,
iya boleh.”
Mago : “Tujuan dari diadakannya
Edufest ini apa sih kak?”
“Kita
melihat anak-anak kelas 12 sekarang itu mereka udah punya keinginan untuk
kuliah tapi mereka belum sadar antara keinginan dan potensi mereka itu cocok
apa nggak. Salah satu alasannya itu, sama kurang pemerataan informasi di
Purwakarta. Misalkan SMA-SMA yang (maaf) agak dipelosok gitu kurang dapet
informasi tentang perkuliahan.”
Mago : “Jadi tujuannya itu
untuk memberi informasi lebih tentang perkuliahan ya kak?”
“Iya.”
Mago : “Lalu, Edufest ini kan
event yang cukup besar, persiapan apa aja yang dilakukan?”
“Dulu
itu Edufest dipegang 1 universitas, sekarang 8 universitas yang megang panitia
inti. Karena panitia-panitianya dari berbagai universitas, kita susah juga
koordinasinya. Seringnya panitia itu ketua divisi sama bidang sama
petinggi-petinggi yang lain kumpul untuk rapat, setelah rapat kita ngelaporin
lagi ke masing-masing divisi. Jadi ada rapat divisi ada rapat petinggi. Jadi kita
sulit untuk mengkoordinasikan keseluruhan panitia secara langsung, karena
jadwalnya beda-beda.”
Mago : “Selain itu ada kendala lain
gak kak?”
“Sebenernya
kendalanya itu aja sih, kita kurang briefing banyak, kurang koordinasi intinya.
Jadi emang banyak yang harusnya Plan A sekarang malah jadi Plan B.”
Mago : “Berapa lama kak
persiapannya?”
“Persiapan
itu pemilihan ketua dimulai Juli kalau gak salah, tapi mulai intensifnya dari
Desember.”
Mago : “Berapa jumlah tiket
yang disediakan oleh panitia dan yang terjual?
“Tiket
yang disediakan ada 800 untuk paket full (TO, Seminar, Edufair), untuk
Edufairnya aja 200 tiket. Tiket Edufair itu terjual semua, tiket paket full
terjual 709 ditambah yang on the spot saya belum tahu lagi nanti.”
Mago : “Sumber dananya dari
mana aja?”
“Sumber
dana kita ngeback up dari tiket karena itu paling banyak, selain itu dari
sponsor.”
Mago : “Okee. By the way kakak
jadi ketua panitia itu dipilih apa mencalonkan diri?”
“Jadi
sistemnya musyawarah 7 universitas, saya dipilih dari ITB untuk maju.”
Mago : “Itu langsung dipilih
apa ada calon lain dari masing-masing universitas?”
“Saya
kurang tahu kalau dari universitas lain, tapi dari ITB ada 3 calon dan waktu
itu dimusyawarahkan saya yang maju.”
Mago : “Oh gitu. Apa sih yang
membedakan Edufest tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya?”
“Tahun
lalu panitia hanya terdaftar dari 7 universitas inti, jadi selain 7 universitas
itu gak ada lagi panitia yang boleh gabung kecuali sebagai pengawas. Kalau tahun
sekarang saya bebaskan untuk semua universitas boleh ikut, cuma di 8 panitia
inti itu sebagai petinggi-petingginya.”
Mago : “Dari rangkaian acaranya
ada perbedaan ga?”
“Rangkaian
acaranya ada, kita ada inovasi baru yaitu di Edufair rumpun prodi. Jadi ada
penjelasan tentang prodi-prodi fakultas.”
Mago : “Kenapa tempat yang
dipilih Smansa dan Kodim?”
“Waduh
aib nih hehehe, kita kalah booking di PGSD sama yang nikahan. Asalnya udah oke,
proposal udah masuk, hari Rabunya kita mau booking ternyata udah ada yang
booking buat nikahan.”
Mago : “Ooh hahaha kalah sama
yang nikahan. Kalau harapan kakak sebagai ketua panitia, dengan diadakannya
Edufest ini apa?”
“Semoga
para calon mahasiswa lebih terbuka wawasannya terhadap universitas dan jurusan.
Soalnya saya melihat anak-anak kelas 12 yang sekarang di Purwakarta itu terasa
sedikit pesimis gitu untuk bisa masuk ke universitas dan jurusan impian.”
Mago : “Pertanyaan terakhir, pesan
untuk panitia Edufest tahun depan apa kak?”
“Jalin
komunikasi, silaturahmi soalnya itu penting banget dalam suatu acara. Karena itu
kesalahan fatal di kepanitiaan ini. Mungkin tahun depan sistemnya akan berbeda
lagi, cari aja sistem yang pas untuk menggabungkan beberapa univ di Purwakarta
ini.”
Mago : “Sip, terima kasih
banyak kak untuk waktu dan informasinya.”
*Wawancara oleh Lia Elita, Tim
Redaksi Mago Magazine