Indonesia
merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya memenuhi hidupnya dengan bertani,
tentunya memiliki kesuburan tanah yang baik untuk pertanian. Hal tersebut
menunjukkan banyaknya lahan pertanian di Indonesia. Dengan banyaknya lahan,
seharusnya Indonesia tidak membutuhkan impor beras dari negara tetangga.
Mengingat , negara tercinta kita pernah mencapai swasembada pangan 3 kali
periode 1984, 2004 dan 2008.
Ketahanan
pangan dibutuhkan untuk menjaga kestabilan ekonomi. Karena, pangan merupakan
kebutuhan pokok dan berpengaruh dalam perkembangan manusia. Pangan yang baik
dan berkualitas akan menghasilkan generasi yang berkualitas juga. Untuk menjaga
ketahanan pangan diperlukan peningkatan hasil pertanian. Bagaimana cara untuk
meningkatkan hasil pertanian dengan maksimal? Apa peran generasi muda dalam
pembangunan pertanian?
Tentunya,
banyak sekali cara untuk meningkatkan hasil pertanian. Antara lain : perluasan
lahan pertanian, pengolahan lahan pertanian sebaik-baiknya, penganekaragaman
hasil pertanian, memperbaiki lahan pertanian yang tidak produktif, dan
menggunakan mesin mesin modern.
Namun,
perluasan lahan pertanian (Ekstensifikasi Pertanian) hanya dapat dilakukan di
daerah sedikit penduduk. Umumnya di luar pulau Jawa yang masih memiliki lahan
luas untuk ditanami bibit bibit tani.
Sedangkan
pengolahan lahan pertanian sebaik-baiknya (Intensifikasi Pertanian) biasa
dilakukan di pulau Jawa dan Bali yang memiliki lahan pertanaian lebih
sempit. Intensifikasi Pertanian dapat
dilakukan dengan cara pengolahan tanah dengan baik, pemupukan, pemberantasan
hama penyakit, pemilihan bibit unggul, dll.
Penganekaragaman
hasil pertanian (Diversifikasi Pertanian) dilakukan agar tidak ada
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Dapat dilakukan dengan
memperbanyak kegiatan pertanian atau memperbanyak jenis tanaman dalam lahan.
Memperbaiki
lahan pertanian yang tidak produktif agar dapat berfungsi dengan optimal (Rehabilitasi
Pertanian). Dapat dilakukan dengan cara sistem agroforestry. Napoleon T.
Vergara (1982) menyatakan bahwa agroforestry merupakan sistem penggunaan
tanaman kayu pada lahan yang sama sebagai tanaman pertanian tahunan dengan
tujuan memperoleh hasil yang lebih besar secara berkelanjutan.
Meningkatkan
hasil pertanian dengan menggunakan mesin modern (Mekanisasi Pertanian). Namun,
kebanyakan masyarakat yang bertani berpendidikan rendah sehingga gagap
teknologi. Dalam hal ini generasi muda dapat mengenalkan dan mengajarkan cara
menggunakan teknologi terbaru, agar mempermudah pekerjaan petani.
Generasi
muda yang paham akan pertanian, mempunyai peran penting dalam meningkatkan
kualitas petani. Dengan melakukan upaya pemberdayaan petani , pemuda/i dapat
berbagi ilmu dan memberikan saran saran positif dalam bertani.
Para
pemuda/i-pun dapat melakukan penyuluhan atau sharing dengan petani,
untuk saling bertukar pikiran, diskusi dan mencari solusi akan permasalahan
yang sedang dibicarakan. Mengawasi petani dalam menjalankan program pertanian
juga merupakan tugas dari generasi muda agar petani dapat mencapai target yang
telah disepakati.
Penulis : Shafira Salwa
Sumber